Bagi orang yang senang lari pagi dan jogging, banyak cara mudah untuk memprediksi risiko sakit jantung dalam sepuluh tahun ke depan. Dalam dua studi terpisah yang diumumkan pada tanggal 18 Mei 2011, peneliti Amerika dari University of Texas Southwestern telah menemukan bahwa kecepatan berjalan atau kecepatan berlari sejauh 1,6km seorang pria paruh usia dapat membantu memprediksi risiko kematian yang disebabkan oleh serangan jantung atau stroke pada dekade mendatang. Untuk wanita, kinerja berlari itu bisa menjadi indikator penyakit jantung awal.
Pada studi pertama, para peneliti mengkaji risiko sakit jantung untuk pria yang berusia 45, 55 dan 65 dan menemukan bahwa seorang pria berumur 55 tahun berlari sejauh 1,6km dalam 15 menit risikonya untuk sakit jantung semasa hidupnya mencapai 30%. Selain itu, pria yang berusia 55-tahun yang dapat berlari sejauh 1,6km dalam waktu 8 menit memiliki risiko sakit jantung semasa hidupnya dibawah 10%. Studi kedua menghasilkan temuan serupa dengan cara berlari di treadmill. Penelitian ini menggunakan data dari puluhan ribu peserta dari tahun 1970 s/d 2006.
"Penyakit jantung cenderung terjadi pada usia lebih tua, jika Anda ingin mencegahnya, penelitian kami menunjukkan bahwa resep untuk pencegahan harus dilakukan jauh dari dini - ketika seseorang berusia 40 dan 50-an," kata Dr Jarett Berry, penulis kedua studi itu.
Disamping itu, penampilan awet muda dari seseorang sangat berkaitan sekali dengan kebugaran tubuh, menurut penelitian dari Tel Aviv University baru-baru ini, yang menemukan bahwa olahraga ketahanan fisik (endurance exercise), seperti jogging atau bersepeda, dapat menambahkan jumlah sel-sel induk otot dan meningkatkan kemampuan otot ini untuk meremajakan otot tua.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga menghimbau agar orang melakukan latihan fisik yang moderat, setidaknya 150 menit seminggu untuk mengurangi risiko kanker payudara dan kanker usus besar.