MANFAAT BERLARI TANPA SEPATU LARI
Hemat Waktu dan Uang
Walaupun lari itu olahraga yang tertua, termurah dan paling sederhana, berlari itu masih bisa disederhanakan lagi dengan tanpa memakai alas kaki. Dengan demikian kita tidak perlu lagi pusing memikirkan tentang sepatu lari yang cocok yang harus dibeli dan anggaran yang perlu dikeluarkan. Mencari sepatu lari yang tepat sangat memakan waktu, selain itu juga mengorbankan “dompet” kita. Penggunaan sepatu terus menerus juga bisa membuat otot-otot kaki menjadi lelah. Biarkan otot kaki menjadi rileks dengan berlari bertelanjang kaki. Untuk kita yang biasa berlari dengan sepatu, mungkin sudah waktunya mengantungkan sepatu lari itu. Ini tidak berarti kita harus pensiun. Tetapi tetap berlari – TANPA ALAS KAKI. Bebaskanlah kaki kita dari belenggu sepatu lari !!!
Pelestarian Lingkungan
Berlari dengan kaki telanjang bukan saja alami, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan tersingkirnya sepatu lari, kebutuhan terhadap bahan-bahan pembuatan sepatu, seperti karet, kain tenunan, lem dsb akan berkurang. Dengan demikian semuanya ini akan sangat membantu dalam usaha pelestarian lingkungan.
Manfaat Kesehatan
Saat kaki tidak dibatasi sepatu, berlari bertelanjang kaki dengan bebas akan menghasilkan gerakan yang mengaktifkan otot-otot di kaki sehingga sirkulasi darah ke bagian jantung menjadi lebih lancar. Fungsi sirkulasi yang lancar ini bisa mencegah bekuan darah di kaki, mengurangi stres pada sistem kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah.
Menurut filosofi kuno, aliran energi prana atau Chi dari bumi bisa kita serap secara otomatis melalui kaki. Hal ini membuat orang berteori secara logika bahwa dengan berlari tanpa alas kaki akan memperbanyak jumlah Chi yang diserap oleh tubuh.
Orang merasa segar ketika menginjak dengan kaki telanjang di atas hamparan batu kecil berbentuk bulat lonjong. Perasaan rileks dan segar pun langsung menyeruak ke sekujur tubuh ketika bebatuan menekan telapak kaki kita. Menurut pakar pengobatan tradisional Prof Hembing Wijayakusuma, tekanan batu pada telapak kaki memberikan rangsangan bioelektrik pada organ tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf telapak kaki, ”Rangsangan bioelektrik memperlancar aliran darah sehingga tubuh menjadi segar.” Karena facilitas hamparan batu yang tersedia sangat terbatas, maka orang mencari alternatif melalui terapi pijat refleksi kaki dengan menggunakan tangan. Berlari dengan tanpa alas kaki juga bisa memberi manfaat terapi pijat refleksi pada telapak kaki walaupun sifatnya agak kecil (mild). Kalau pengemar refleksi kaki juga merangkap seorang pelari, maka ini akan menguntungkan karena si pelari tidak perlu lagi mengeluarkan satu rupiah pun untuk mendapatkan efek refleksi melalui lari tanpa alas kaki
Walaupun masih belum terbuktikan secara ilmiah, banyak pelari yakin bahwa berlari tanpa sepatu lari bisa mengurangi kecederaan pada pergelangan kaki, lutut dan pinggang. Sebab penyerapan dampak yang dihasilkan dari tumbukan antara telapak kaki dengan permukaan bumi akan teralih dari lutut dan pinggang ke pergelangan kaki. Pergelangan kaki itu sendiri adalah natural absorber yang paling efektif. Berlari di permukaan tanah tanpa sepatu lari juga membantu menguatkan struktur tulang kaki dan mencegah perubahan bentuk kaki.
Menurut filosofi kuno, aliran energi prana atau Chi dari bumi bisa kita serap secara otomatis melalui kaki. Hal ini membuat orang berteori secara logika bahwa dengan berlari tanpa alas kaki akan memperbanyak jumlah Chi yang diserap oleh tubuh.
Orang merasa segar ketika menginjak dengan kaki telanjang di atas hamparan batu kecil berbentuk bulat lonjong. Perasaan rileks dan segar pun langsung menyeruak ke sekujur tubuh ketika bebatuan menekan telapak kaki kita. Menurut pakar pengobatan tradisional Prof Hembing Wijayakusuma, tekanan batu pada telapak kaki memberikan rangsangan bioelektrik pada organ tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf telapak kaki, ”Rangsangan bioelektrik memperlancar aliran darah sehingga tubuh menjadi segar.” Karena facilitas hamparan batu yang tersedia sangat terbatas, maka orang mencari alternatif melalui terapi pijat refleksi kaki dengan menggunakan tangan. Berlari dengan tanpa alas kaki juga bisa memberi manfaat terapi pijat refleksi pada telapak kaki walaupun sifatnya agak kecil (mild). Kalau pengemar refleksi kaki juga merangkap seorang pelari, maka ini akan menguntungkan karena si pelari tidak perlu lagi mengeluarkan satu rupiah pun untuk mendapatkan efek refleksi melalui lari tanpa alas kaki
Walaupun masih belum terbuktikan secara ilmiah, banyak pelari yakin bahwa berlari tanpa sepatu lari bisa mengurangi kecederaan pada pergelangan kaki, lutut dan pinggang. Sebab penyerapan dampak yang dihasilkan dari tumbukan antara telapak kaki dengan permukaan bumi akan teralih dari lutut dan pinggang ke pergelangan kaki. Pergelangan kaki itu sendiri adalah natural absorber yang paling efektif. Berlari di permukaan tanah tanpa sepatu lari juga membantu menguatkan struktur tulang kaki dan mencegah perubahan bentuk kaki.